1. Pemberontakan G30S PKI,
Peristiwa G30S PKI yang dimotori
oleh PKI telah melemahkan pemerintahan Soekarno. Hal ini dikarenakan Soekarno
pernah menyerukan NASAKOM (Nasionalis, Agama, dan Komunis), dimana PKI yang
memotori peristiwa ini adalah kelompok komunis.
2. Konflik TNI AD,
Soekarno mengeluarkan Dekrit Presiden
tertanggal 5 Juli 1959 yang memberikan kekuatan besar kepada militer, sehingga
mereka menjadi lebih bebas dalam berpolitik. Akibatnya dalam tubuh militer
terutama angkatan darat terbagi menjadi dua kelompok, yang pro dan kontra
terhadap Soekarno. Terbentuknya dua kubu tersebut membuat angkatan darat
menjadi tidak harmonis, dan mengancam stabilitas keamanan dalam negeri. Fungsi
militer yang seharusnya untuk melindungi rakyat justru bergeser ke ranah politik
dan terlibat perselisihan sendiri dan pada akhirnya bisa menimbulkan bahaya
karena konflik kedua kelompok.
3. Inflasi,
Pada akhir masa pemerintahan Soekarno terjadi
inflasi yang turut menjadi latar belakang orde baru. Tingkat inflasi mencapai
di atas 100 persen, tepatnya 600 persen sehingga pada saat itu perekonomian
sangat lemah dan terpuruk, serta menyebabkan rakyat menderita. Terjadi krisis
moneter dan pemutusan hubungan kerja dimana – mana yang memicu angka
kriminalitas meningkat. Saat itu kondisi negara sangat kacau dan membuat rakyat
lama kelamaan menuntut agar Soekarno mundur sebagai Presiden.
4. Kebencian Terhadap PKI,
Sejak terjadinya kronologi G30S PKI,
rakyat semakin kehilangan kepercayaan kepada pemerintah dan semakin membenci
keberadaan PKI. Rakyat menuntut pembubaran PKI dan agar para anggotanya diadili
karena sudah jelas menjadi dalang aksi peristiwa 30 September yang kejam,
sehingga mereka merupakan ancaman serius bagi keutuhan negara Indonesia. Rakyat
juga marah kepada pemerintah yang dianggap tidak serius menangani tujuan
organisasi PKI sehingga dapat melakukan pemberontakan yang begitu sadis. Upaya
untuk mengadili para tokoh G30SPKI yang terlibat dalam pemberontakan tidak
berhasil walaupun sudah dibentuk Mahkamah Militer Luar Biasa, maka rakyat
semakin marah dan tidak lagi mempercayai pemerintahan Presiden Soekarno.
5. Tiga Tuntutan Rakyat,
Dampak dari peristiwa pada 30
September 1965 tersebut membuat rakyat mengeluarkan tuntutan yang dikenal
dengan Tritura atau Tiga Tuntutan Rakyat. Berbagai kesatuan aksi seperti KAMI,
KAPI, KASI, KAPPI dan yang lainnya membentuk front Pancasila atau yang dikenal
dengan Angkatan 66. Tujuan pembentukan organisasi tersebut adalah untuk
membasmi tokoh G30S PKI yang terlibat. Mereka berdemonstrasi pada 10 Januari 1966
di depan Gedung DPR-GR dan mengajukan Tritura yang berisi: Pembubaran PKI dan
semua organisasi massanya, Membersihkan kabinet Dwikora dari PKI dan antek –
anteknya, Menurunkan harga barang – barang kebutuhan rakyat.
6. Kegagalan Reshuffle Kabinet,
Salah satu tuntutan rakyat
yaitu untuk menyusun kembali kabinet akhirnya dipenuhi oleh pemerintah, tetapi
hasilnya masih membuat rakyat kecewa karena tetap tidak dapat menyelesaikan
masalah yang sedang dialami bangsa dan negara Indonesia. Rakyat bahkan menilai
dalam kabinet reshuffle masih memiliki unsur PKI. Ketidak puasan rakyat
tersebut membuat rakyat tetap menuntut agar Soekarno menyerahkan jabatan
sebagai Presiden dan mundur secara resmi setelah semua penyimpangan pada masa
orde lama yang sulit untuk diperbaiki lagi dan merenggut kepercayaan
rakyat pada pemerintah.
7. Terbitnya Supersemar,
Surat Perintah Sebelas Maret atau
Supersemar adalah surat perintah yang diberikan Presiden Soekarno kepada Letjen
Soeharto agar mengambil tindakan yang dirasa perlu guna menjaga dan
mengembalikan wibawa pemerintah Indonesia di mata rakyat.
8. Penetapan MPRS,
Orde baru diperkuat oleh keluarnya TAP MPRS
no.XXXIII/1964 MPRS pada tanggal 12 Maret 1967 mengenai pencabutan jabatan
Presiden Soekarno dan mengangkat Letjen Soeharto sebagai Presiden yang
selanjutnya. Dasar penetapan tersebut adalah Supersemar, dan berkat itu
Soeharto menjadi Presiden kedua RI secara sah sejak itu hingga 32 tahun lamanya
di Indonesia berlangsung era pemerintahan orde baru.
Terimakasih
Komentar
Posting Komentar